Innalillahi wa innalillahi rojiun, Moklet bedurka. Telah berpulang kepada Sang Pencipta, anak kami, putra kami ananda Ridho Satrio Nurzaman. Belum sempat raga ini bertemu dalam pembelajaran dikelas karena pandemi akan tetapi kita telah terpisahkan dengan ananda tercinta untuk selama lamanya. Selamat jalan anakku, doa kami semua menyertaimu.
Catatan untuk Ridho (oleh Pak Noer Hidayat)
Rehatlah dalam Ridho Allah22 Mei dirimu pergi
padahal belum datang
Berlari-lari masuk pintu gerbang
disambut Pak Bambang, rekan-rekan kesiswaan, dan Bapak-Bapak di pos keamanan. Bersalaman, senyum mengembang.Mentari pagi belum kauakrabi
dalam upacara senin berbaris rapi
Sebagai pembina, Pak Agoes wanti-wanti: belajar keras sejak dini, dalam rido Ilahi, sukses bahagia pasti mendampingi.Hari ini seharusnya milikmu
Dunia remaja penuh tawa canda dan sedikit asmara
Kelas sebagai rumah kedua
Bapak-ibu guru sebagai wakil orang tua
Teman sebagai saudara
Bekal ilmu, budaya, agama
Perangkat keras dan lunak
Buku dan referensi di perpus
Pembelajaran dan silabus
Ditata rapi: kritis dan idealis oleh Bu Ifa dan tim di unit kurikulumSekarang mestinya jadi kenangan
Hari demi hari dilalui dengan sensasi
dalam organisasi, pentas seni, dan banyak prestasiMasa muda tidak akan terasa
suntuk dan ngantuk di kelas
konsen dan telaten di lab
ceria dan gaya di lapangan
rindu bertemu menu di kantin
Nyaman saat ke belakang
Ibadah dan zikir di musala
Pohon-pohon menjulang tinggi
Bunga-bunga indah di taman
Dinding-dinding warna warni
Pilar-pilar kokoh dan kuat
Sekuat tekad Pak Hadi dan tim sarpra menjadikan moklet baiti jannatiHari ini mestinya makin paham
dengan panduan dan layanan ramah
Pak Abror dan tim di unit Hubin
apa mengapa sekolah vokasi
bermodal teori baru ke industri
bekal diri dalam balutan iman, attitude is everything
ke depan jadi pilihan mudah: kerja atau kuliahSelamat jalan
Ridho Satrio Nurzaman
Hari ini dirimu kembali
menghadap Sang Ilahi