Malang Kota - Community Development Center (CDC) PT Telkom Indonesia bersama Yayasan Pendidikan Telkom menginisiasi pelatihan kete rampilan untuk penyandang disabilitas. Pelatihan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) itu diikuti oleh sekitar 21 penyandang disabilitas di SMK Telkom Malang.
Untuk diketahui, pelatihan ini adalah angkatan kedua yang diadakan SMK Telkom Malang. Pesertanya merupakan penyandang disabilitas dengan berbagai kondisi, mulai tuna netra, tuna rungu, hingga tuna daksa. Untuk peserta kali ini, adalah penyandang disabilitas rekomendasi dari Kantor Dinas Sosial Kota Malang dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Kota Malang.
Kegiatan pelatihan dibuka secara bersamaan di beberapa kabupaten/kota secara virtual. Pelatihan bertema “Bridging the Disabilities Through Digital Technology” digelar di SMK Telkom yang tersebar di sebelas kabupaten/kota. Yaitu Medan, Lampung, Jakarta, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Purwokerto, Sidoarjo, Malang, Cirebon, Banjarbaru dan Makassar.
Pembukaan acara yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMK Telkom Malang yaitu Bapak Rahmat Dwi Djatmiko
Ketua Pelaksana Pelatihan TIK Yanuariadi R Baskoro mengatakan kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan literasi teknologi informasi serta kemampuan dan kompetensi bagi generasi muda penyandang disabilitas. ”Sesuai dengan pengembangan program pemenuhan hakhak penyandang disabilitas (UU No 8 tahun 2018 pasal 1) menyebutkan kesamaan kesempatan merupakan keadaan yang memberikan peluang dan/menyediakan akses kepada penyandang disabilitas untuk menyalurkan potensi dalam segala aspek penyelenggaraan negara dan masyarakat,” ungkap VP PSE Operation, Control, and Evaluation Telkom itu.
Aris Puji Santoso selaku panitia kegiatan menambahkan program pelatihan TIK sangat penting untuk meningkatkan eliterasi penyandang disabilitas. Dimana peserta pelatihan akan diberi wawasan mengenai peluang TIK dalam memanifestasikan potensi mereka untuk produktif. ”Sebagai upaya juga untuk meningkatkan informasi dan pemahaman keluarga tentang peluang TIK bagi remaja dan dewasa penyandang disabilitas dalam inklusiaktivitas sosial dan budaya. Juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya inklusivitas pembangunan,” ujar Aris.
Dibantu dengan siswa, salah satu peserta pelatihan memaparkan hasil karya yang sudah dibuat
Ada tiga materi pokok dalam kegiatan pelatihan untuk penuandang disabilitas kali ini. Diantaranya, digital marketing, landing page, content creator, dan materi TIK lainnya. Selama mengikuti pelatihan, peserta sangat antusias dan penuh semangat. Pasalnya selama masa pandemi Covid19 ini, penyandang disabilitas sama sekali tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa dan hanya berada di dalam rumah saja. Sehingga ketika memasuki fase relaksasi, akhirnya mereka dapat keluar rumah dan mengikuti kegiatankegiatan yang telah direncanakan. (bin/dik)
Sumber : Radar Malang Edisi Rabu 29 Juni 2022
Dokumentasi : Team Hubinkom SMK Telkom Malang